LATAR BELAKANG: Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah memberikan ASI
segera setelah bayi dilahirkan. Bayi diletakkan di dada ibunya dan bayi itu sendiri
yang mencari puting untuk segera menyusu. Bayi menyusu selama 1 jam atau
lebih di dada ibunya segera setelah lahir. Dengan demikian, sekitar 22% angka
kematian bayi setelah lahir pada 1 bulan pertama dapat ditekan.
TUJUAN: Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap bidan dengan
penatalaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di wilayah kerja Puskesmas Bajeng
Kabupaten Gowa.
METODE: Desain penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 32 bidan yang diambil dengan teknik
purpossive sampling. Data primer menggunakan kuesioner yang diolah dengan
program SPSS dan uji Chi-Square.
HASIL: Distribusi sampel berdasarkan penatalaksanaan IMD yaitu yang
melaksanakan inisiasi menyusu dini sebanyak 18 atau 56,3%, sedangkan yang
belum melaksanakan inisiasi menyusu dini yaitu 14 orang atau 43,8%. Distribusi
sampel berdasarkan pengetahuan bidan mengenai IMD, bidan yang
berpengetahuan baik sebanyak 19 atau 59,4% dan bepengetahuan cukup 13 orang
atau 40,6%. Distribusi sampel berdasarkan sikap bidan terhadap penatalaksanaan
IMD dalam kategori baik yaitu 20 atau 62,5% dan kategori kurang baik yaitu 12
orang atau 37,5%. Hasil uji statistik untuk pengetahuan bidan menunjukkan p
value = 0,002 (p < 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
bidan dengan penatalaksanaan inisiasi menyusu dini. Hasil uji statistik untuk
sikap bidan menunjukkan p value = 0,000 (p < 0,05) berarti ada hubungan yang
signifikan sikap bidan dengan penatalaksanaan inisiasi menyusu dini.
KESIMPULAN: Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap
bidan terhadap penatalaksanaan insiasi menyusu dini.
Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Bidan, Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Daftar Pustaka: 39 (2005-2016)