Image of SKRIPSI: HUBUNGAN  ANTARA  FAKTOR  PERILAKU  DAN  FAKTOR  LINGKUNGAN
TERHADAP  KEJADIAN  SKABIES  DI  PONDOK  PESANTREN  SHOHWATUL  IS’AD 
KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2015

Text

SKRIPSI: HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PERILAKU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN SKABIES DI PONDOK PESANTREN SHOHWATUL IS’AD KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2015



LATAR BELAKANG: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan infeksi atau infestasi
oleh sarkoptes scabiei. Pada tahun 2010, penyakit kulit infeksi termasuk 10 penyakit terbanyak
di Sumatera Barat dengan kejadian 24.058 kasus baru dan 13.148 kasus lama. Kasus skabies di
kota Padang banyak ditemukan di daerah air dingin dengan jumlah 1.781 kasus pada tahun 2010.
Kejadian skabies pada umumnya terjadi peningkatan setiap bulan. Pada bulan Oktober 2010
kasus skabies berjumlah 142 kasus, 157 kasus pada bulan November 2010, dan mengalami
sedikit penurunan pada bulan Desember 2010, yaitu 129 kasus..
TUJUAN :Untuk mengetahui hubungan faktor perilaku dan faktor lingkungan terhadap angka
kejadian skabies pada santri.
METODE: Desain penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, dengan rancangan
cross sectional dimana peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel dalam saat yang
bersamaan, artinya baik variabel resiko maupun variabel efek diamati tepat pada saat yang sama,
dan hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel subjek dilakukan pada pemeriksaan
tersebut.. Data diperolehdari mengisi kuesioner kemudian dianalisis dengan UjiChi Square.
HASIL: Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 sampel dan frekuensi data terbanyak
berumur 14 tahun dengan frekuensi sebanyak 50% dan yang paling sedikit adalah berumur 15
tahun dengan frekuensi sebanyak 1,6%. Dan distribusi frekuensi responden menurut kelas yaitu
jumlah responden yang kelas 2a sebanyak 50% dan yang kelas 2b sebanyak 50%. Distribusi
frekuensi responden menurut sikap dan perilaku yaitu jumlah responden yang memiliki sikap dan
perilaku buruk sebanyak 16,5 % dan yang memiliki sikap dan perilaku baik sebanyak 83,3%.
Dan distribusi santri yang menganggap lingkungannya kurang bersih sebanyak 8,33% santri,
dan 91,6% santri yang yang menganggap lingkungan sehat dan bersih. Dan distribusi frekuensi
responden yang tidak terjangkit skabies sebanyak 78,3% santri dan 21,6% satri yang menderita
skabies.0.05. Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara metode pemberian tugas
terhadap tingkat penguasaan materi perkuliahaan mahasiswa angkatan 2013-2014 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
KESIMPULAN: Bahwa tidak ada hubungan bermakna antara faktor perilaku dengan kejadian
scabies, tidak terdapat hubungan bermakna factor lingkungan dengan kejadian skabies
Kata Kunci :faktor perilaku, ingkungan, dan skabies.


Ketersediaan

10542 0354 12610.2 AHM hFK Library (R 41-45)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Repair

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
610.2 AHM h
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar : Kedokteran UNISMUH Makassar.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
610.2
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaDetail XMLKutip ini