LATAR BELAKANG : Pengetahuan dan sikap yang buruk menjadi salah satu faktor
yang dapat meningkatkan kejadian skabies. Skabies merupakan penyakit kulit menular
yang disebabkan oleh tungau. Salah satu kebiasaan buruk yang sering santri lakukan
dibeberapa pesantren secara umum adalah sering menggunakan alat-alat atau pakaian
secara bersama.
TUJUAN : Mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap santri dan
kejadian skabies di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar.
METODE : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 88 santri yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah. Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi-square.
HASIL : Hasil uji pengetahuan santri mengenai skabies sebanyak 29 santri (33,0%)
dikategori pengetahuan buruk dan 59 santri (67,0%) dikategori baik. Hasil uji sikap santri
mengenai skabies sebanyak 9 santri (10,2%) dikategori buruk dan 79 santri (89,8%)
dikategorikan baik. Dari 88 santri ditemukan 35 santri (39,8%) yang menderita skabies.
Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan santri dengan kejadian skabies
(p=0,003) dan tidak terdapat hubungan sikap santri dengan kejadian skabies (p=1,000).
KESIMPULAN : Pengetahuan santri merupakan faktor risiko yang mempengaruhi
kejadian skabies, sedangkan sikap bukan merupakan faktor risiko yang mempengaruhi
kejadian skabies.
KATA KUNCI : Skabies, pengetahuan, sikap, dan pesantren.