Latar Belakang: Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu letusan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan kematian yang besar, vaksin pencegah DBD belum tersedia sehingga pencegahan dititibratkan pada pemberantasan vektor DBD (Aedes aegypti). Kejadian DBD dipengaruhi oleh faktor prilaku dan faktor lingkungan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran faktor perilaku dan faktor lingkungan terhadap kejadian DBD di Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Metode: penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional retrospektif. Sampel sebanyak 95 anggota keluarga yang diambil dengan menggunkan teknik probability sampling khusunya two stage cluster sampling. Data diperoleh dengan menggunakan keusioner, dan kemudian dianalisis dengan uji chi-square dan untuk menghitung kekuatan asosiasi antara 2 variabel dengan menghitung nilai Prevalensi Odds Ratio (POR) dan Convidence Interval (CI 95%).
Hasil penelitian: Faktor lingkungan : keberadaan wadah bekas (P=0,013. POR=4.73 CI 95% 1,45-15,45), SPAL (P=0,033 POR=3,86 CI 95% 1,04-14,33), keberadaan tempat sampah (P=0,007 POR=4,43 CI 95% 1,58-12,45). Faktor perilaku : kegiatan 3M (P=0,026 POR=3,61 CI 95% 1,10-11,77), kebiasaan penggunaan Abate (P=0,018 POR=5,10 CI 95% 1,38-18,80), Faktor pengetahuan : (P=1.000 POR=0.83 CI 95% 0,20 – 3.39)
Kesimpulan : dari hasil penelitian faktor lingkungan (keberdaan wadah bekas, SPAL, keberadaan tempat sampah) dan faktor perilaku (Kegiatan 3M, kebiasaan penggunaan abate) mempengaruhi kejadian DBD di Kecamatan Rappocini Kota Makassar.
Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue (DBD), Faktor Lingkungan, Faktor Perilaku, Faktor Pengetahuan.