LATAR BELAKANG : Data kejadian DBD di Indonesia cendrung naik turun. Tahun 2007
jumlah kasus DBD di Indonesia sebanyak 158.115, tahun 2008 sebanyak 137.469 kasus, tahun
2009 sebanyak 158.912 kasus dengan kota terjangkit sebanyak 382 kota.. Di Sulawesi Selatan,
menurut laporan dari Subdin P2&PL kasus DBD di Sulawesi Selatan pada tahun 2007 kasus DBD
kembali meningkat dengan jumlah kasus sebanyak 5.333 kasus dan jumlah kasus yang terbesar
berada di kab.Bone (1030) kasus, menyusul Kota Makassar (452) kasus, Kab. Bulukumba (376)
kasus, Kab.Pangkep (358) kasus. Kejadian DBD di Kota Makassar mulai dari tahun 2002-2012
cenderung naik turun.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar dari Bulan
Agustus-Desember Tahun 2013.
METODE PENELITIAN : Penelitian ini dilaksanakan pada penduduk yang berdomisili di
Kecamatan Tamalanrea tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain case control. Data diambil
secara langsung (menggunakan wawancara, kuesioner, serta observasi) dengan menggunakan
teknik simple random sampling. Data dianalisis pada program SPSS ver.20.
HASIL : Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 34 responden. Dimana 17
sampel kasus dan 17 sampel kontrol. Didapatkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, pekerjaan,
penghasilan keluarga tidak terbukti secara statistik berhubungan dengan kejadian DBD. Pada
variabel umur, tingkat pengetahuan, dan sikap responden terhadap kejadian DBD terbukti
menggambarkan adanya hubungan dengan kejadian DBD di Kecamatan Tamalanrea tahun 2013.
KESIMPULAN : Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari hasil uji statistik yang
berperan terhadap kejadian DBD adalah umur, tingkat pengetahuan, dan sikap responden terhadap
DBD.
KATA KUNCI : faktor-faktor, Demam Berdarah Dengue