Latar belakang: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh investasi
dan sensitisasi tungau sarcoptes scabiei. Berdasarkan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, prevalensi penyakit skabies dalam masyarakat diseluruh
Indonesia pada tahun 1996 adalah 4,6% - 12,95% dan skabies menduduki urutan
ketiga dari 12 penyakit kulit.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan faktor pengetahuan dan perilaku
santri dengan kejadian skabies pada santri.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan
pendekatan Cross Sectional. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel
secara non probability sampling, yakni total sampling. Besar sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh santri yang tinggal atau menetap di Pondok Pesantren
Tahfidzul Qur’an Wahdah Islamiyah Makassar dengan sampel 85 orang. Metode
pengumpulan data dengan kuisioner. Analisis data secara analist dengan
menggunakan uji Chi Square.
Hasil Penelitian : Dari 85 sampel berdasarkan kelompok umur yang terbanyak
menderita skabies adalah santri yang berumur 13 tahun 8,2 %, menurut jenis
kelamin adalah laki – laki 9,4%, menurut tingkat pendidikan yaitu banyak pada
tingkat SMP 16,5%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara faktor pengetahuan (p=0,082, OR=0,19) dengan kejadian
skabies. Ada hubungan antara faktor perilaku (p=0,007, OR= 0,17), bergantian
handuk (p=0,032, OR=0,25), tidur berhimpitan secara beramai – ramai (p=0,003,
OR= 0,07) dengan kejadian skabies.
Kesimpulan : Bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kejadian
skabies, ada hubungan antara faktor perilaku dengan kejadian skabies.
Kajian Islam: Ditegaskan dalam sebuah hadits dari Rasulullah SAW yang
berbicara tentang kebersihan yang artinya: “Suci itu bagian dari iman”. (HR.
Muslim)
Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku, dan Kejadian skabies.