LATAR BELAKANG : Di Indonesia terutama akibat infeksi virus hepatitis B dan C. Penderita sirosis hati lebih banyak dijumpai pada kaum laki-laki jika dibandingkan dengan kaum wanita sekita 1,6 : 1 dengan umur rata-rata terbanyak antara golongan umur 45 – 60 tahun
TUJUAN :Menentukan hubungan faktor umur, jenis kelamin, alkohol dengan sirosis hepatis pada penderita hepatitis B dan hepatitis C
METODE:Desain crossectional analitic yang dilakukan di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo. Jumlah populasi keseluruhan sebanyak 85 dan sampel yang diambil secara total sampling. Data penderita diperoleh dari data rekam medik yang sudah masuk dalam data inklusi dan ekslusi yang dibantu instrumen daftar cek list. Uji statistik yang dipakai adalah chi-square atau fisher.
HASIL : Lebih dari separuh penderita sirosis hepatis berada pada usia 45 – 60 tahun sebanyak 55 sampel dari 85 sampel, untuk jenis kelamin tingkat frekuensi laki – laki lebih tinggi sebanyak 59 sampel dari 85 sampel sedangkan tingkat frekuensi yang mengkonsumsi alkohol dibawah dari separuh yaitu hanya 23 sampel dari 85 sampel.Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor umur, jenis kelamin dengan sirosis hepatis pada penderita hepatitis B (p=0.003, p=0.036). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara konsumsi alkohol dengan sirosis hepatis pada penderita hepatitis B (p=0.056). Sedangkan pada sirosis hepatis penderita hepatitis C terdapat hubungan yang bermakna pada jenis kelamin (p=0.009). Tidak terdapat hubungan faktor umur, konsumsi alkohol dengan sirosis hepatis pada penderita hepatitis C (p=0.091, p=0.101)
KESIMPULAN:Tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi alkohol dengan sirosis hepatis pada penderita hepatitis B maupun hepatitis C. Sedangkan usia 45 – 60 tahun berperan pada sirosis hepatis pada penderita hepatitis B tetapi tidak pada hepatitis C , untuk jenis kelamin pada hepatitis B maupun C dapat berperan mengakibatkan sirosis hepatitis
KATA KUNCI: Sirosis hepatis, hepatitis B, hepatitis C, alkohol.